PuskesmasKupang Kota
Kel. Bonipoi
Kota Kupang - 85221
Nusa Tenggara Timur
Sistem Imun adalah sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari komponen sel dan jaringan yang bekerja sama melindungi tubuh dari serangan virus dan bakteri. Sistem Imun di dalam tubuh kita mampu memerangi sel abnormal sebagai parasit yang dapat merusak organ tubuh kita.
mari kita mengenal lebih jelas Apa itu sistem imun?
Sistem imun atau kekebalan tubuh adalah serangkaian sel, jaringan, organ, dan protein. Komponen ini bekerja sama menyerang mikroorganisme asing yang dianggap berbahaya bagi tubuh.
Mikroorganisme atau patogen, antara lain bakteri, virus, jamur, serta racun yang dihasilkan oleh mikroba.
Mengutip Cleveland Clinic, sistem kekebalan tubuh ini berfungsi untuk membuat tubuh tetap sehat. Perannya adalah menjauhkan serta menghancurkan kuman, atau membatasi tingkat bahayanya.
Salah satu komponen penting dalam sistem imun adalah sel darah putih (leukosit). Jenis sel darah putih yang berperan dalam daya tahan tubuh, antara lain:
Fagosit berfungsi untuk “memakan” mikroorganisme berbahaya. Melansir dari laman National Cancer Institute, fagosit terdiri atas 3 jenis, yakni neutrofil, monosit, dan makrofag.
Salah satu jenis fagosit, yaitu neutrofil, bertugas melawan infeksi bakteri. Itu sebabnya, dokter kerap meminta pemeriksaan neutrofil, lewat tes darah lengkap untuk memastikan infeksi bakteri.
Infeksi bakteri membuat kadar neutrofil dalam tubuh melebihi batas normal. Sementara itu, yang lainnya bertugas memastikan tubuh memiliki respon menyerang.
Secara umum, fungsi limfosit adalah mengingat dan menghancurkan mikroorganisme berbahaya. Limfosit terdiri atas dua jenis, yakni limfosit B dan limfosit T.
Limfosit B terbentuk di sumsum tulang belakang. Sementara, limfosit T akan menuju kelenjar timus, untuk proses pematangan.
Dalam sistem imun, limfosit B berfungsi untuk menemukan patogen dan mengingatnya. Setelah itu, limfosit T akan bertugas menghancurkan penyebab penyakit tersebut.
Macam-macam sistem imun dalam tubuh
Setiap orang mempunyai pertahanan tubuh yang berbeda-beda. Akan tetapi, umumnya daya tahan tubuh menjadi lebih kuat di usia dewasa.
Alasannya adalah karena tubuh telah terpapar berbagai macam patogen, sehingga kekebalan tubuh pun berkembang. Berikut adalah beberapa macam sistem imun, yaitu:
Sistem kekebalan tubuh aktif atau adaptif ini terjadi secara alami dan juga mengalami perkembangan sepanjang hidup.
Anda bisa mendapatkannya melalui paparan penyakit atau vaksin. Jadi, penyakit bisa memicu sistem imun menghasilkan antibodi khusus. Nantinya, bermanfaat untuk melawan penyakit.
Kekebalan aktif atau adaptif ini bisa bertahan lama, kemungkinan bisa sampai seumur hidup.
Sebaiknya, perhatikan apakah Anda telah mendapatkan vaksin yang dibutuhkan untuk membantu menjaga kesehatan tubuh.
Innate immunity atau sistem kekebalan bawaan adalah garis pertahanan pertama saat melawan patogen. Sebagai contoh, kulit, selaput lendir, hingga usus.
Apabila patogen berhasil menghindari sistem imun bawaan, barulah imun adaptif akan muncul.
Pertahanan tubuh ini diberikan untuk seseorang dan hanya mempunyai jangka waktu yang singkat. Sebagai contoh, antibodi dalam ASI yang diberikan ibu kepada bayi.
Selain itu, orang juga bisa mendapatkan kekebalan pasif melalui globulin imun (darah yang mengandung antibodi). Dapat dikatakan bahwa imun pasif mampu melindungi tubuh dengan cepat, sedangkan imun aktif membutuhkan waktu lebih lama.
Bagian-bagian sistem imunitas alami
Sistem imunitas manusia terdiri dari kumpulan sel dan organ yang kompleks. Berbagai komponen ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari partikel jahat serta mengurangi gejala dari penyakit.
Selain sel darah putih, ada bagian-bagian lainnya dari sistem kekebalan tubuh alami, yaitu:
Ini adalah kelenjar kecil yang fungsinya adalah menyaring dan menghancurkan kuman agar tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Bagian dari sistem limfatik ini ada di seluruh tubuh termasuk leher, ketiak, dan selangkangan. Pembengkakan kelenjar getah bening adalah tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi.
Organ limpa menyimpan sel darah putih sebagai bentuk pertahanan tubuh dari partikel asing. Bagian dari sistem imun ini juga berfungsi utnuk menyaring darah sekaligus menghancurkan sel darah merah tua dan rusak.
Berada di area tenggorokan, kedua bagian sistem imun ini dapat menghasilkan antibodi untuk melindungi tubuh dari partikel asing. Ini bisa mencegah terjadinya infeksi tenggorokan dan paru-paru.
Timus adalah kelenjar kecil di dada bagian atas dan di bawah tulang dada. Ini berfungsi untuk mematangkan jenis sel darah putih dan mengenali mikroorganisme berbahaya, sehingga saat muncul kembali tubuh dapat mengatasinya.
Sumsum tulang berfungsi untuk membuat miliaran sel darah baru setiap harinya, lalu melepaskannya ke dalam aliran darah.
Bagaimana mekanisme kerja sistem imun?
Sistem kekebalan tubuh akan mulai bekerja ketika ada mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh (patogen). Patogen asing ini kemudian masuk ke tubuh, dan tubuh mengenalinya sebagai antigen.
Saat antigen terdeteksi, limfosit B dari sumsum tulang belakang, membuat semacam protein yang disebut antibodi. Antibodi inilah yang akan mengenali dan mengunci antigen mikroorganisme berbahaya tersebut.
Selanjutnya, limfosit T dari kelenjar timus akan bekerja untuk menghancurkan antigen berbahaya. Itulah sebabnya, limfosit T (sel T) disebut juga sebagai sel pembunuh.
Selain itu, sel T ini juga berperan memberi sinyal pada sel lainnya, seperti fagosit untuk melakukan tugasnya, yaitu melakukan perlawanan.
Beberapa respon sistem imun terhadap penyakit, antara lainnya peradangan, kelelahan, dan demam. Kemampuan dalam melindungi tubuh dari penyakit inilah yang disebut dengan imunitas tubuh.
Ketika tubuh sudah membentuk antibodi terhadap mikroorganisme tertentu, antibodi ini akan berada dalam tubuh selama beberapa waktu.
Jika mikroorganisme yang sama kembali menyerang tubuh, antibodi sudah siap untuk melawannya.
Itulah sebabnya, Anda mungkin menjadi kebal terhadap suatu penyakit, jika pernah mengalaminya. Apabila terinfeksi kembali, kemungkinan hanya akan mengalami gejala ringan.
Cara meningkatkan kekebalan tubuh
Berfungsi menjaga tubuh dari serangan penyakit, Anda juga perlu memelihara sistem imun agar mampu menjalankan perannya dengan baik.
Pola makan dan gaya hidup sehat turut andil dalam memperkuat imunitas tubuh terhadap serangan mikroorganisme berbahaya. Berikut ini beberapa cara meningkatkan daya tahan tubuh, seperti:
Tidur cukup untuk meningkatkan imun tubuh
Tidur cukup membantu daya tahan tubuh tetap terjaga
Kualitas tidur juga berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Beberapa penelitian menyatakan bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari 6 jam sehari, lebih rentan terhadap penyakit.
Istirahat yang cukup dapat memperkuat sistem imun secara alami. Untuk itu, Anda disarankan untuk tidur minimal 7 jam setiap malam. Apabila sakit, Anda juga disarankan tidur lebih lama sebagai cara untuk melawan penyakit.
Makanan dengan gizi seimbang, seperti karbohidrat, protein nabati dan hewani, vitamin, dan mineral dibutuhkan untuk menjalankan fungsi tubuh dan menjaga kesehatan.
Tidak hanya itu, untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, ada beberapa komponen nutrisi yang tidak boleh dilewatkan, seperti:
Antioksidan,mengurangi peradangan dan mencegah radikal bebas. Anda bisa mendapatkannya dari buah dan sayur.
Serat, dapat membantu pertumbuhan bakteri baik di usus dan bermanfaat bagi daya tahan tubuh.
Vitamin C, berasal dari buah dan sayur dapat memperkuat sistem imun.
Lemak sehat, seperti omega-3, yang berasal dari minyak zaitun dan salmon.
Probiotik, berasal dari makanan fermentasi, seperti yogurt.
Konsumsi gula atau karbohidrat secara berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah dan kelebihan berat badan.
Hal ini dapat memicu diabetes dan obesitas yang membuat Anda rentan terhadap penyakit.
Untuk itu, coba membatasi asupan gula untuk mengurangi risiko peradangan dan mengurangi risiko diabetes serta penyakit jantung.
Olahraga rutin tingkatkan daya tahan tubuh
Olahraga rutin tingkatkan imunitas tubuh
Rutin berolahraga dapat meningkatkan sistem imun. Selain itu, olahraga teratur juga dapat membantu mengurangi peradangan dan membantu sel kekebalan tubuh beregenerasi secara teratur. Berolahragalah setidaknya 20-30 menit setiap harinya.
Jangan lupa untuk menjaga asupan cairan, seperti minum air mineral. Manfaatnya adalah mencegah dehidrasi dan menunjang kesehatan secara keseluruhan. Biasakan minum minimal dua liter air dalam sehari.
Stres dapat berisiko menurunkan sistem imun, meningkatkan peradangan, dan ketidakseimbangan fungsi sel kekebalan. Itu sebabnya, lakukan hal yang membuat Anda bahagia untuk menghindari stres dan kecemasan.