PuskesmasKupang Kota
Kel. Bonipoi
Kota Kupang - 85221
Nusa Tenggara Timur
Menjadi seorang ibu tak mudah. Sama sulitnya dengan menjadi seorang wanita hamil. Sebab pada fase ini wanita rawan kehilangan janin dan nyawanya sendiri. Data statistik memperlihatkan kenyataan bahwa kehamilan yang sehat mencapai persentase 80% hingga 90%. Selebihnya, merupakan porsi kehamilan resiko tinggi. Apa yang dimaksud kehamilan dengan resiko tinggi tersebut?
Dalam meyukseskan program pemerintah P4K, Puskesmas Kupang Kota melaksanakan kegiatan lapangan seperti pemasangan Bendera Ibu Hamil yang bertujuan untuk mengetahui dan pemberitahuan kepada masayarakat sekitarnya bahwa terdapat Ibu hamil pada wilayah tersebut dengan berbagai kondisi yaitu Normal, Faktor Resiko dan Resiko Tinggi yang ditandai dengan warna bendera yang berbeda sesuai keadaan ibu Hamil.
Petugas Bidan Puskesmas Kupang Kota, Yang Bertugas pada wilayah kerja kelurahan Merdeka, pada bulan oktober yang lalu didampingi Kader Posyandu Balita, Melakukan Pemasangan bendera ibu Hamil pada wilayah sekitarnya. Tutur Bidan Jeni Nurmawati,ST, M.Kes & Bidan Mulyaningsih Andan Vivayani, Amd.Keb.
Kehamilan merupakan hal yang membahagiakan. Hasil yang diharapkan dari kehamilan yang baik adalah ibu dan bayi yang sehat, namun ada kondisi tertentu yang sebelum dan selama masa kehamilan dapat meningkatkan risiko bagi kesehatan ibu dan bayi. Ini disebut dengan kehamilan risiko tinggi. Di sini, Tim Ahli Nutriclub akan membantu Ibu untuk mengetahui apakah kehamilan Ibu berisiko tinggi atau tidak.
Mengenal Kehamilan Risiko Tinggi
Bagi kebanyakan ibu hamil, kehamilan akan berjalan dengan baik, karena diperkirakan sekitar 6-8% kehamilan yang mengalami masalah. Namun sebagian ibu mengalami kondisi kehamilan yang berisiko tinggi. Walau terdengar menyeramkan, sebenarnya adalah istilah bahwa kehamilan ini perlu mengalami pengawasan lebih baik karena kemungkinan timbul komplikasi lebih tinggi. Kehamilan berisiko tinggi juga memiliki kemungkinan dua kali lebih besar akan kemungkinan kematian bayi setelah lahir dibandingkan kehamilan dengan risiko rendah.
Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi kehamilan berisiko rendah atau berisiko tinggi, antara lain:
- Tinggi badan Ibu kurang dari 140 cm
- Hamil pada usia lebih dari 35 tahun atau kurang dari 16 tahun
- Berat badan kurang dari 45 kg atau kelebihan berat badan
- Riwayat merokok dan konsumsi alkohol berlebih
Waspadai Kehamilan Berisiko Tinggi
Selain hal-hal di atas, kehamilan berisiko tinggi juga dipengaruhi oleh riwayat kehamilan Ibu sebelumnya. Tanda bahaya yang perlu diwaspadai oleh Ibu di masa kehamilan adalah adalah riwayat persalinan sulit, riwayat penyakit dalam kehamilan seperti preeklampsia, riwayat diabetes dalam kehamilan, serangan asma berulang, riwayat perdarahan hebat pada kehamilan sebelumnya, riwayat operasi dengan penyulit dan pernah mengalami kondisi bayi meninggal dalam kandungan, persalinan sebelum waktunya,melahirkan dengan cacat bawaan yang berat, melahirkan bayi kurang dari 2500 gram atau lebih dari 4000 gram, dan keguguran berulang.
Ibu juga perlu memberi perhatian lebih apabila pada kehamilan saat ini, Ibu hamil dengan anak kembar, terdapat kelebihan atau kekurangan cairan ketuban, sering mengalami perdarahan. Hal-hal di atas juga dapat digolongkan dalam kehamilan risiko tinggi.
Berbagai kondisi medis yang perlu Ibu waspadai juga bila ingin merencanakan atau sedang hamil, yakni: anemia, diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi) sebelum hamil atau selama hamil, gangguan thyroid, epilepsi, gangguan ginjal, dan infeksi positif Human Immunodeficiency Virus (HIV). Kondisi penting yang menjadi sorotan adalah hipertensi dalam kehamilan.
Banyak faktor seperti kehamilan terlalu muda atau terlalu tua, obesitas, diabetes, gizi yang buruk, kehamilan kembar, riwayat preeklamsia dan kejang pada kehamilan sebelumnya, riwayat hipertensi sebelum hamil. Hipertensi salah satu peningkat risiko Ibu mengalami pre-eklampsia dan eklampsia, kondisi yang ditandai peningkatan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu, dan ditemukannya protein dalam air kemih yang dapat menyebabkan terjadinya kejang.
Kemungkinan terjadinya persalinan prematur dan berat badan lahir rendah (IUGR) meningkat pada ibu dengan preeklampsia. Sebagai penyebab kematian dalam persalinan terbanyak, Ibu yang menderita tekanan darah tinggi perlu waspada.
Kebiasaan pribadi ibu seperti minum alkohol dan merokok juga menjadikan Ibu tergolong dalam kehamilan berisiko tinggi. Merokok meningkatkan risiko pada kehamilan Ibu, antara lain:
- Kelainan bawaan pada bayi
- Gangguan pada plasenta
- Melahirkan prematur
- Berat lahir bayi rendah
- Aborsi spontan.
Sementara itu, konsumsi alkohol selama kehamilan dapat menimbulkan beberapa risiko terjadinya fetal alcohol syndrome, gejala di mana si Kecil mengalami retardasi mental, kelainan jantung, gangguan tumbuh kembang di dalam kandungan dan disfungsi sistem saraf.
Mengingat banyaknya kondisi yang dapat dikaitkan dengan kehamilan risiko tinggi, maka setiap Ibu, sebelum hamil, dengan atau tanpa kondisi medis sebelumnya, perlu menemui tenaga kesehatan terdekat untuk mempersiapkan kehamilan dengan baik agar kondisi berpotensi menganggu kehamilan dapat dideteksi dan diatasi secepatnya.
Sebaiknya menyiapkan yang terbaik bagi Ibu dan si Kecil agar kehamilan dan persalinan dapat berjalan lancar.